Laman

tjik pasya

Kamis, 02 September 2010

perlukah ekstrakurikuler

Hampir semua sekolah dasar dan menengah (SD, SLTP dan SLTA) di tanah air memiliki kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan selepas jam pelajaran itu menawarkan sejumlah pelatihan sesuai bakat dan minat siswa, seperti KIR (Kelompok Ilmiah Remaja), Pramuka, PMR (Palang Merah Remaja), English Club, Pecinta Alam, dan olahraga. Misalnya sepak bola, bola basket, bola voli, tenis, pencak silat, dan renang.

Ekstrakurikuler biasanya dilaksanakan satu kali seminggu selama satu setengah sampai dua jam. Di antara sekian banyak jenisnya, Pramuka sering diwajibkan bagi siswa . Selebihnya bersifat pilihan dan siswa boleh mengikuti lebih dari dua kegiatan ekstrakurikuler.

Pelatih atau tenaga pengajar ekstrakurikuler kebanyakan guru sekolah yang bersangkutan. Sekolah yang mampu biasanya mendatangkan pelatih profesional dari luar.

Potensi kegiatan ekstrakurikuler untuk mencetak generasi bertalenta di bidangnya sangatlah besar. Ini jika ekstrakurikuler ditangani dengan baik dan profesional oleh pihak sekolah. Dengan kata lain, ekstrakurikuler bukan sekadar kegiatan pengisi waktu luang atau rutinitas semata.

Di Jepang, ekstrakurikuler diputuskan oleh pihak sekolah sama pentingnya dengan program intrakurikuler. Dari sini akan diketahui bakat, minat, dan kemampuan siswa yang jika mendapat penanganan serius dari pihak sekolah bisa mencetak generasi terampil, termasuk atlet-atlet beken di masa mendatang.

Merujuk pada apa yang dilakukan sekolah-sekolah Negeri Sakura itu, ada sejumlah smart tips bagi pihak sekolah yang berkomitmen kuat untuk memberdayakan ekstrakurikuler agar membuahkan hasil luar biasa.

Pertama, pihak sekolah mempunyai dana memadai untuk melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler. Jumlah dana itu tentu saja disesuaikan dengan jumlah ekstrakurikuler yang dibuka dan pelatih yang akan didatangkan. Di awal tahun pelajaran penyusunan RAPBS wajib memperhatikan ketersediaan dana ekstrakurikuler.

Kedua, fasilitas dan alat penunjang latihan wajib dicukupi. Jangan sampai terdapat sepuluh siswa mengikuti ekstrakurikuler seni petik gitar, sementara gitar yang tersedia hanya satu atau duah buah. Itu pun sudah rusak.

Ketiga, sejak awal pihak sekolah mencari tahu bakat, minat, dan kemampuan masing-masing siswa. Guru BK bekerjasama dengan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan bisa melakukan berbagai macam cara cerdas untuk mengetahui talenta siswa.

Jika bakat dasar anak didik sudah diketahui, pihak sekolah mengarahkan siswa agar memilih salah satu ekstrakurikuler yang disukai sesuai bakat dan minatnya. Agar fokus, seorang siswa diharapkan hanya mengikuti satu jenis ekstrakurikuler. Pembatasan jumlah siswa dalam sebuah kelompok ekstrakurikuler juga penting agar setiap siswa mendapat perhatian yang cukup dari pelatih. Di samping itu, perlu adanya motivation training di kalangan siswa mengenai kegiatan ekstrakurikuler yang akan diikuti.

Berikutnya, pihak sekolah menyusun kurikulum atau silabus kegiatan ekstrakurikuler agar jelas tujuan, proses, target, dan evaluasinya. Tanpa adanya silabus, kegiatan ekstrakurikuler akan berjalan seadanya. Sangat memungkinkan bagi sebuah sekolah untuk melakukan studi banding ke sekolah-sekolah tersohor yang terbukti mempunyai ekstrakurikuler bagus.

Selanjutnya, perekrutan tenaga pelatih harus benar-benar selektif. Jika menginginkan hasil terbaik, tidak ada istilah pemerataan tugas guru untuk mengelola ekstrakurikuler. Hanya mereka yang benar-benar memiliki latar belakang dan kemampuan di masing-masing bidang yang dapat menjadi pelatih. Atau, pihak sekolah lebih baik mendatangkan pelatih profesional dari luar meski harus membayar lebih. Sementara guru bisa diaktifkan sebagai pengawas latihan.

Keenam, proses yang baik merupakan awal keberhasilan. Siswa berpotensi di bawah asuhan pelatih yang mumpuni akan sangat mudah berhasil jika proses kegiatan ekstrakurikuler berjalan menyenangkan, mengasyikkan, dan mencerdaskan. Dengan demikian, kedisiplinan berlatih wajib dijunjung tinggi.

Ketujuh, adanya kerja sama antarsekolah. Misalnya, untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam penguasaan debat bahasa Inggris, English Club sebuah sekolah dapat mengundang English Club sekolah lain untuk Uji Lomba Debat atau tim bola voli sekolah A menantang tanding tim bola voli sekolah B. Melalui kegiatan ini, kemampuan siswa akan semakin terasah dan komunikasi antarpelatih juga terjaga.

Langkah terakhir, pihak sekolah wajib memfasilitasi siswanya untuk unjuk gigi di setiap perlombaan, baik di tingkat kabupaten, karesidenan, provinsi maupun nasional. Perkara kalah menang adalah nomor sekian; yang penting siswa mendapat pengalaman dan pembelajaran berharga di kancah pertandingan sehingga ke depan mereka berlatih lebih giat lagi sampai berhasil tampil sebagai juara.

Siapa tahu dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang tertangani dengan baik, kelak lahir ilmuwan genius seperti B.J. Habbibie atau atlet-atlet berbakat sekaliber Chris John dan Taufik Hidayat. Semoga!
Oleh : Tuswadi Koesnadi SPd, mahasiswa Teacher Training Aichi University of Education Japan (2007-2009)

Selasa, 31 Agustus 2010

mutiara 4


“ kerendahan hati “
Karya : taufik ismail

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
Yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
Yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
Memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten
Tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
Rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu….
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
***

Rabu, 11 Agustus 2010

mutiara 3



مودة الصديق تظهر وقت الضيق
( kecintaan seorang teman akan Nampak diwaktu sempit )

Selasa, 10 Agustus 2010

Surat untuk Orang yang ada di Hatiku

Bunda, aku merindukanmu... 
maafkan anakmu yang bandel ini... 
bunda, aku ingin duduk di pangkuanmu seperti dulu.. 
belailah rambutku... 
usaplah dahiku... 
bunda, aku mencintaimu sangat...  

minak, aku bangga padamu.. 
akan ku ingat selalu petuahmu... 
meskipun aku belum bisa membahagiakanmu.. 
namun, sebenarnya aku sangat mencintaimu…  

Kakak, aku salut padamu, 
terima kasih atas segala nasehatmu untukku... 
walaupun aku sering melawan,, 
tapi kini aku sadar, 
itu semua demi kebaikanku.. 
kakak, terimalah salam cintaku padamu.  

Adik, aku sangat menyayangimu,,
maafkan aku bila selama ini aku bersalah,, 
aku kadang bersikap kasar padamu.. 
maafkan kakak ya...??? 
ketahuilah dalam diamku kini, 
aku selalu mencintaimu... 

Rabu, 27 Juli 2010 Salam cintaku, Aliev Zara ghaza

walimah

12012010

kegiatan santri

ARESTA ( ajang remaja berprestasi )

EKSKUL

PASKIBRA

UPACARA SABTU PAGI

POSHK

angkatan 15






wah wah...
anak kelas 7E cakep2 n cerdas2 serta sholeh2

mutiara 2

من سار على الدرب وصل
( Barang siapa yang berjalan pada jalannya sampailah ia )

mutiara 1




Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu.
Orang-orang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan..
Keep studying..! ^_

Minggu, 08 Agustus 2010

Bagaimana membuat anak suka BELAJAR


TIPS: Bagaimana Membuat Anak Suka Belajar
oleh: Taufan Surana


Beberapa tips di bawah ini SANGAT MENENTUKAN dan EFEKTIF diterapkan supaya anak SUKA BELAJAR:

1. SUASANA YANG MENYENANGKAN adalah SYARAT MUTLAK yang diperlukan supaya anak suka belajar. Menurut hasil penelitian tentang cara kerja otak, bagian pengendali memori di dalam otak akan sangat mudah menerima dan merekam informasi yang masuk jika berada dalam suasana yang menyenangkan.

2. Membuat ANAK SENANG BELAJAR adalah JAUH LEBIH PENTING daripada menuntut anak mau belajar supaya menjadi juara atau mencapai prestasi tertentu. Anak yang punya prestasi tapi diperoleh dengan terpaksa tidak akan bertahan lama. Anak yang bisa merasakan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan akan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, dan sangat mempengaruhi kesuksesan belajarnya di masa yang akan datang.

3. Kenali tipe dominan CARA BELAJAR ANAK, apakah tipe AUDITORY (anak mudah menerima pelajaran dengan cara mendengarkan), VISUAL (melihat) ataukah KINESTHETIC (fisik). Meminta anak secara terus menerus belajar dengan cara yang tidak sesuai dengan tipe cara belajar anak nantinya akan membuat anak tidak mampu secara maksimal menyerap isi pelajaran, sehingga anak tidak berkembang dengan maksimal.

4. Belajar dengan JEDA WAKTU ISTIRAHAT setiap 20 menit akan JAUH LEBIH EFEKTIF daripada belajar langsung 1 jam tanpa istirahat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak mampu melakukan konsentrasi penuh paling lama 20 menit. Lebih dari itu anak akan mulai menurun daya konsentrasinya. Jeda waktu istirahat 1-2 menit akan mengembalikan daya konsentrasi anak kembali seperti semula.

5. Anak pada dasarnya mempunyai naluri ingin mempelajari segala hal yang ada di sekitarnya. Anak akan menjadi SANGAT ANTUSIAS dan SEMANGAT untuk belajar jika isi/materi yang dipelajari anak SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK. Anak akan menjadi mudah bosan jika yang dipelajari terlalu mudah baginya, dan sebaliknya anak akan menjadi stress dan patah semangat jika yang dipelajari terlalu sulit.